Welcome minna~~this blog is a share from @Otakugakure (Twitter) Enjoy your visit :) If you want to take out something, give proper credit, please :D Sankyuu~~~

Butler Cafe

Rabu, 30 Januari 2013

Sudah dibahas di artikel sebelumnya tentang Maid Cafe, sekarang beralih ke Butler Cafe \\(^^)//

Butlers from Atelier Royale

Butler Cafe ( (執事喫茶 shitsuji kissa) adalah sebuah restoran atau bar yang menyatukan dengan konsep cosplay butler / pelayan pria. Tidak jauh berbeda dengan maid cafe, cafe ini melayani para tamu dengan staff yang berdandan ala butler. Butler cafe juga berkembang cukup pesat apalagi dengan adanya cultur otaku di Jepang. Dibanding dengan pelayanan cafe biasa, pelayanan di butler cafe ini punya atmosfer yang sedikit berbeda. Para staff memperlakukan tamu sebagai tuan dan nona mereka sendiri daripada sebagai tamu cafe.
Butler di Cafe Blane de Blanes (Swallowtail)

Berbeda dengan maid cafe yang kebanyakan melayani tamu pria, butler cafe ini lebih banyak melayani tamu wanita. Butler di cafe-cafe seperti ini berpakaian rapi, menarik, adapula yang mengenakan tuxedo. Beberapa butler cafe mempunyai butler yang seumuran anak sekolahan, demi menarik para fujoshi/orang yang menikmati Boys Love.
Berikut ini salah satu dorama bertemakan butler cafe~ Happy Boys.


Sama hal nya dengan maid cafe, butler cafe juga ada yang mempunyai crossdressing (male disguise style (男装系 dansō-kei) butler. Artinya  butler mereka bukan benar-benar pria, namun wanita yang  berpakaian, berdandan, dan berlagak seperti pria.



Ada pula anime berbau(?) butler~uhu~siapa yang ngga kenal sama Kuroshitsuji/Black Butler yang kabarnya sebentar lagi akan ada live-act nya lho :D


Ini teaser live-act nya starring Mizushima Hiro as Sebastian:




Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Butlers_Cafe

Maid Cafe メイドカフェ (Meido kafe)

Akihabara, surga bagi para otaku~ ya gak berlebihan kalau dibilang begitu ^^ Segala macam keunikannya terutama hal-hal berbau kecanggihan elektronik juga animangame yang menarik pun jadi faktornya. Belum lagi tren fashion yang lain dari yang lain...

Lansung aja deh cekidot keunikan nya lewat beberapa gambar hasil ngerampok di mbah gugel~ muahahaha~
Beberapa maid cafe yang ada di Akiba (singkatan Akihabara)
Maid cafés (メイドカフェ Meido kafe) adalah restoran yang menggabungkan dengan konsep cosplay, banyak ditemukan di Jepang. Di cafe ini, para waitresses berpakaian seperti maid dan memperlakukan para tamu sebagai tuan dan nona mereka. 
Maid Cafe pertama yang ada di Akiba adalah Cure Maid Cafe sekitar Maret 2001. Kemudian kepopulerannya membuat akhirnya makin banyak maid cafe bermunculan di sana.
Ternyata tidak hanya di Jepang, tapi maid cafe ini sudah menginvasi China, Korea Selatan, Taiwan, Hongaria, Republik Ceko, Prancis, Mexico, Kanada dan Amerika Serikat.
Kostum maid berbeda dari tiap cafe, namun kebanyakan berdasar kostum maid Prancis, sebuah dress, rok, semacam celemek dan aksesoris rambut yang sesuai seperti dasi atau bando berumbai. Terkadang pekerja mengenakan bando telinga kelinci atau kucing dengan pakaian mereka agar makin menarik perhatian.



Kadang Maid-Cafe mengadakan event-event dan mengundang orang dengan memberikan selebaran seperti gambar di bawah ini nih.

Kalau yang ini, salah satu anime bertema maid, Kaichou wa Maid-sama.

Kebanyakan waitresses di maid cafe dipilih berdasarkan penampilan mereka, muda, menarik dan wanita yang tampak innocent. Salah satu staff/maid yang ada di sebuah maid cafe terkenal di Akihabara *v* cutee~


Beberapa maid cafe juga punya crossdresser sebagai maidnya! >.<


Tadinya maid cafe terbentuk untuk memberi kepuasan bagi para otaku pria, fans berat animangames karena karakter maid adalah salah satu karakter yang sering difavoritkan dan digemari di banyak animanga. Hal penting yang menarik otaku dari maid cafe Jepang adalah konsep moe. Moe dimaksudkan untuk mengagumi karakter wanita yang muda dan innocent. Sekarang ini, fenomena maid cafe tidak hanya menarik para otaku pria, namun juga pasangan, turis, dan wanita.

Kebanyakan menu yang tersedia di maid cafe tidak begitu berbeda dari menu cafe biasanya. Tamu dapat memesan kopi, cemilan dan berbagai desserts. Namun di maid cafe, waitresses biasanya akan menghias pesanan tamu dengan tanda imut di mejanya. Sirup bisa digunakan menghias desserts, dan saus pada omelette rice (オムライス Omu-raisu). Servis semacam ini tidak hanya memperlihatkan  image innocent namun juga maid yang perhatian.

オムライス Omu-raisu
Nah yang ini desserts di beberapa maid cafe :




Ada banyak kebiasaan dan servis yang ditawarkan di maid cafe. Maids menyambut tamu dengan "Welcome home, Master (Mistress)" (お帰りなさいませ、ご主人様! Okaerinasaimase, goshujinsama) dan menawarkan handuk kecil juga menu. Maids juga biasanya berlutut saat mengaduk krim dan gula pada kopi tamunya, beberapa cafe bahkan menawarkan servis untuk menyuapi tamu. Tamu juga kadang dapat membayar ekstra untuk dapat bermain kartu atau video games dengan maids.


Tamu juga diharapkan untuk mengikuti peraturan di maid cafe. Salah satu maid cafe di Tokyo mempublikasikan 10 aturan yang harus ditaati oleh para tamu saat berada disana. Contohnya, tamu tidak boleh menyentuh tubuh maid, menanyakan kontak pribadi maid, ataupun mengikuti maid (stalking). Satu lagi aturan yang biasanya berlaku, dilarang memotret para maid dan interior cafe. Namun, tamu punya pilihan untuk membayar ekstra agar dapat berfoto bersama dengan seorang maid. Kemudian maid akan menghias foto yang akan diberikan pada tamu ^^



Nah kira-kira gitu deh keadaan di Maid cafe~<3 Anyway kalau ada yang salah infonya, mohon maaf yah (_ _)"

Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Maid_caf%C3%A9

Weeaboo / Weaboo

Rabu, 16 Januari 2013

Weeaboo atau Weaboo adalah istilah negatif yang ditujukan untuk siapa saja yang sangat terobsesi dengan Jepang yang sangat annoying atau mengganggu. Berbeda dengan Otaku dan lainnya, Weeaboo/Weaboo ini tidak "berpengetahuan" mengenai apa yang ia sangat sukai, dalam artian ia tidak mengetahui secara mendetail dan tidak mendalaminya lebih dahulu.

Bisa dibilang, Weeaboo/Weaboo adalah noobs (orang baru) yang terlalu bersemangat, mencoba mengesankan orang lain dengan pengetahuan "otaku" mereka dan terlihat terlalu ingin menjadi orang Jepang.

Weeaboo/Weaboo jelas sangat berbeda dengan Otaku. Sebagai contoh :

- Jika ditanya tentang seluk-beluk sesuatu yang ia suka, misalnya salah satu anime, sang Weeaboo/Weaboo cuma bisa membesar-besarkan garis besar dari anime tersebut yang udah jelas semua orang bisa mengetahuinya. Sedangkan Otaku tau anime tersebut secara utuh.

- Antusias mereka terhadap sesuatu yang disuka, atau bisa juga mereka suka hanya karena itu sedang ngetrend dan ikut-ikutan saja itu sangat berlebihan. Sehingga membuat orang lain merasa tidak nyaman atau terganggu.

- Seorang Weeaboo/Weaboo akan "pamer" dan merasa kalau dirinya lah yang paling tau tentang kesukaannya itu. Misalnya, mereka gembar-gembor "Saya adalah otaku loh!" dengan berlebihan, pada dasarnya seorang otaku yang asli, tidak mau mengakui dirinya otaku karena bagi sebagian orang otaku itu bermakna negative.

- Weeaboo/Weaboo yang terobsesi dengan Jepang biasanya akan "sok-sokan" menggunakan bahasa Jepang dengan pedenya, padahal kalau dicek itu bahasanya ngawur.

- Jika yang disukainya itu disalahkan, dihujat orang lain maka Weeaboo/Weaboo akan terlihat paling heboh sendiri. Mereka tidak melihat dari dua sisi masalah yang sedang terjadi dan selalu menganggap anggapannya paling benar.

Hati-hati yaa... Jangan sampai terjumus menjadi seorang Weeaboo/Weaboo karena banyak yang nggak suka dan konotasinya beneran negativ dan istilah ini merupakan cemoohan~

Source : Kado Jepang Fanpage

Miko / Gadis Penjaga Kuil


"Miko" ( 巫女 ) adalah istilah Jepang untuk gadis penjaga Kuil Shinto. Sesuai dengan artinya, Miko memiliki tugas yang berhubungan dengan ritual di Kuil, banyak orang yang menganggap Miko sebagai 'Orang Pintar' atau asisten pendeta di Kuil.

Menjadi Miko tidaklah mudah, karena mereka harus dilatih terlebih dahulu untuk membantu atau melakukan upacara ritual tradisional Shinto, tarian-tarian tradisional, membersihkan kuil, menjual jimat, menawarkan ramalan serta membacakan doa-doa

Miko sudah ada sejak zaman Nara, yaitu disekitar tahun 710M.
Para Miko menggunakan Hakama (celana panjang tradisional Jepang) berwarna merah dan Haori (Jaket luaran untuk kimono) yang berwarna putih. Rambut mereka dikuncir menggunakan pita merah atau putih. Serta memakai kaos kaki putih dan sandal geta. Dalam kepercayaan Shinto, warna putih melambangkan kesucian.

Alat tradisional Miko termasuk azusayumi ( 梓弓, busur kayu azusa), tamagushi( 玉串, persembahan cabang pohon sakaki),  dan gehobako ( 外法箱, kotak supernatural berisi boneka, tengkorak manusia dan hewan) juga tasbih Shinto.

Miko atau fujo "dukun wanita; gadis kuil"— dalam bahasa Jepang biasanya ditulis 巫女 yang merupakan gabungan huruf kanji 巫 "shaman", dan 女 "wanita; perempuan". Miko dahulu ditulis 神子 (secara harfiah berarti "anak dewa") dan 巫子 ("anak shaman").

Miko ini sering sekali muncul dalam anime manga. Salah satu contoh Miko yang terkenal adalah Rei Hino (Sailor Mars) dalam anime manga Sailor Moon.
Ada juga Kikyo dalam anime Inuyasha.

Reimu Hakurei dalam game Touhou.


Lalu ini adalah 2 Miko dari Kuil Aso, daerah Aso, Jepang :



Source : Kado Jepang Fanpage
             http://en.wikipedia.org/wiki/Miko